Tokoh-Tokoh Filsafat Matematika
Tokoh-Tokoh Filsafat Matematika
Kata Matematika sendiri berasal dari bahasa latin
"mathemata" yang mempunyai
arti "sesuatu yang dipelajari". Sedangkan matematika yang
pada bahasa Belanda disebut "wiskunde"
yang mempunyai arti "ilmu pasti".
Kesimpulannya bahwa matematika ialah ilmu pasti yang berkenaan dengan
suatu penalaran.
Thales (Yunani, 624-646 SM)
Thales adalah seorang filsuf.Tokoh
ini ahli dalam bidang matematika, astronomi, fisika dan ilmu alam. Thales lahir
di Yunani dan kemudian pergi ke Mesir untuk belajar. Ia mengukur ketinggian
piramida dengan menggunakan konsep ruang dan waktu untuk bangun serta
memprediksi peredaran Matahari. Tak heran ia disebut sebagai bapak awal ilmu
Matematika dan Astronomi.
Teorema
Thales
Thales mengemukakan proposisi yang
dikenal dengan theorema Thales, yaitu:
1. Lingkaran dibagi dua oleh garis
yang melalui pusatnya yang disebut dengan diameter.
2. Besarnya sudut-sudut alas
segitiga sama kaki adalah sama besar.
3. Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua
garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya.
4. Apabila sepasang sisinya,
sepasang sudut yang terletak pada sisi itu dan sepasang sudut yang terletak
dihadapan sisi itu sama besarnya, maka kedua segitiga itu dikatakan sama
sebangun.
5. Segitiga dengan alas
diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
Phytagoras (582-493 SM)
Meskipun Phytagoras adalah master
filsafat tapi dia juga mempelajari musik dan ilmu-ilmu lainnya. Ia lahir di
Yunani dan kemudian ke Mesir dan Babilonia untuk belajar. Mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat
yang perlu dijabarkan terlebih dahulu dalam mengembangkan geometri. Bukan orang
yang menemukan suatu teorema Pythagoras namun dia berhasil membuat pembuktian
matematis. Pythagoras menemukan sebagai bilangan irrasional. Phytagoras
terkenal dengan dalilnya yang menerangkan bahwa dalam segitiga siku-siku,
kuadrat dari sisi miring sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi yang
lainnya. Sebuah segitiga siku-siku yang sisi-sisinya ke 3: 4: 5 adalah dasar
dari proposisi matematika untuk perhitungan sudut dalam segitiga c2 =
a2 + b2
Euclides (Yunani,
sekitar 300 SM)
Mungkin namanya kurang
dikenal, tapi beliau disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemukan teori
bilangan dan geometri.Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema
Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori
proporsi dan lain-lain. Euclides menulis sebuah buku
13-volume geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma (pernyataan
sederhana) dan membangun semua bukti tentang geometri berdasarkan aksioma.
Contoh Euclides aksioma adalah, “ada satu dan hanya satu garis lurus garis
lurus, di mana dua garis lurus melewati titik“.Buku-buku menjadi
karya-karyanya sangat penting dan menjadi acuan dalam materi Geometri. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka
yang kita gunakan sekarang di sekolah.
Archimedes (Yunani, 287-212 SM)
Archimedes mengaplikasikan prinsip
matematika, fisika dan membuat banyak penemuan. Ia menemukan prinsip tuas yang
dapat menggerakkan benda berat hanya dengan sedikit usaha. Dia menunjukkan hal
ini dengan menggerakkan prinsip kapal dengan tuas.Archimedes juga mengatakan, “jika sayadiberi
sebuah tuas yang cukup panjang dan titik penumpu, saya dapat memindahkan Bumi“.
Archimedes menggunakan pengetahuannya tentang kepadatan untuk menemukan bahwa
mahkota yang dibuat untuk Raja dibuat dengan emas murni.Iajuga mempelajari
lingkaran dan menemukan perhitungan π (pi) dalam
menghitung keliling lingkaran dan luas lingkaran.Ia adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di
zaman kuno. Tiga karya Archimedes membahas geometri bidang datar, yaitu
pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.
Ali bin Abi
Thalib (Saudi Arabia 658-695 M)
Sejak kecil Ali bin Abi
Thalib seperti berbagai ilmu dan berpartisipasi dengan Nabi Muhammad. Kemudian
Ali menikah dengan putri Rasul, Fatimah ra dan tinggal di sangat sederhana. Meski
tinggal di kesederhanaan Ali tidak surut dalam mencari ilmu pengetahuan, tak
heran bila Rasul pernah bersabda, “Jika saya Kota Ilmu maka Ali adalah
gerbang“. Ketika nomor simbol awal dalam matematika menggunakan huruf
seperti yang pernah diajarkan oleh orang Romawi sebagai Ali mempopulerkan
simbol angka dalam huruf Arab dengan yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 0. Ali
juga yang menyederhanakan penulisan lambang dari angka Romawi di mana sepuluh
dengan “X”, dengan “C” ratus, seribu dengan “M” dan seterusnya status penduduk
tetap dengan menambahkan angka nol di belakangnya seperti 10, 100, 1000 dan
seterusnya.
Ibnu Sina (980 – 1037 M)
Ibnu Sina dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah
menjadi bagian Uzbekistan).Ia juga seorang penulis yang produktif dimana
sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak
orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan
baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang
kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Dia adalah pengarang dari 450
buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada
filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak
kedokteran modern.”George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal
dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan
waktu.
Leonardo Da Vinci
(Italia, 1452-1519 M)
Sejak kecil Leonardo Da
Vinci telah menunjukkan kemampuan khusus dalam bidang matematika, lukisan
musik, dan daerah lainnya. Secara khusus ia mencintai lukisan dan studi seni.
Sebagai seorang pelukis dan pematung, ia menghasilkan sebuah karya, salah satunya
yang terkenal karena lukisan Monalisa. Sebagai arsitek terkemuka ia juga
meninggalkan banyak karya-karya besar dan monumental. Leonardo Da Vinci juga
mempelajari geometri dan menggunakan metode membuat subjek lukisan jatuh di
atas segitiga imajiner.Metode ini disebut komposisi piramida. Untuk melukis
gambar ruang pada kanvas datar ia menggunakan semua metode garis horizontal
paralel terlihat menuju titik tertentu. Metode ini dikenal dengan nama
perspektif.
Copernicus (Polandia,
1.473-1.543 M)
Copernicus mempelajari astronomi, matematika, fisika, ilmu
pengetahuan, hukum dan kedokteran.Harinya umumnya percaya bahwa Matahari, Bulan
dan bintang bergerak mengelilingi bumi karena bumi dianggap sebagai pusat tata
surya.Tapi Copernicus yakin bahwa pusat alam semesta bukanlah bumi, namun
Matahari di mana semua benda-benda langit berputar mengelilingi matahari.Ini
bertentangan dengan filsafat pikiran Copernicus dan agama tradisional.Yang
terkenal mengungkapkan teorinya dalam bukunya berjudul “rotasi benda-benda
langit“.Ia mendapat ancaman hukuman mati atas teorinya tersebut oleh
Gereja, karena dianggap menentang dogma-dogma akademik yang dikeluarkan Gereja.
Galileo Galilei (Italia,
1564-1642 M)
Galileo belajar matematika, fisika dan astronomi.Setelah orang
percaya bahwa kecepatan benda jatuh tergantung pada berat benda dijatuhkan.
Dalam teori itu disebutkan bahwa jatuhnya benda yang lebih berat akanlebih
cepat daripada benda ringan. Galileo membantah teori atas dasar keyakinan bahwa
kecepatan jatuhnya sebuah benda tidak tergantung pada berat badan. Dia
membuktikannya dengan menjatuhkan dua potong logam yang satu lebih berat dari
yang lain dari atas Menara Miring Pisa. Bahkan pada titik ini semua orang
setuju teorinya benar, tapi hari dengan bukti secara langsung menerima teori
bahwa orang dengan takjub besar. Setiap saat ketika ia menonton berayun pada
chandelier Gereja, ia mencatat bahwa terlepas dari berapa banyak benda itu
berayun ke samping, waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan 1 bolak-balik (getaran)
adalah sama. Pada akhir hidupnya Galileo Galilei dijatuhi hukuman mati oleh
Gereja untuk mendukung gagasan Copernicus bahwa bumi berputar mengelilingi
matahari.
Rene Descartes (France
1.596-1.650 M)
Descartes mempelajari Matematika, fisika, politik dan filsafat.Dia
adalah orang yang pertama kali menggunakan sistem dua atau tiga nomor seperti
(A, B) atau (A, B, C) sebagai koordinat untuk menggambarkan poin di pesawat
atau di ruang angkasa. Dengan cara ini pernyataan tentang gambar dalam geometri
dari titik digariskan oleh Euclides dapat diterjemahkan ke dalam pernyataan
mengenai angka. Dalam karyanya La geometrie, Descartes memperlihatkan
bahwa sepasang garis lurus yang berpotongan dapat digunakan untuk
memperlihatkan posisi titik pada sebuah bidang.untuk menghormatinya,konsep
tersebut dinamakan sistem koordinat cartesius. Dengan sistem ini, munculah
cabang matematika baru,yaitu geometri analitik. Menurut saga, Descartes
mendapat ide ketika ia sedang terbaring sakit di tempat tidur.
Blaise Pascal
(Prancis 1.623-1.662 M)
Blaise Pascal adalah seorang ahli matematika, fisika, teologi
serta penyair.Pascal menjadi sangat tertarik pada matematika, khususnya
geometri ketika dia 6 atau 7 tahun. Ketika itu ayahnya menyingkirkan buku
matematika karena ia percaya bahwa anak-anak tidak harus belajar bahwa dalam
sebuah buku yang sulit. Namun Pascal masih mempelajarinya secara
sembunyi-sembunyi. Pada usia 12 tahun tanpa memperoleh bantuan orang lain, ia
menemukan bahwa jumlah semua sudut dalam sebuah segitiga selalu 180. Dia
menunjukkan kepada ayahnya dan menjelaskan dengan jelas.Ayahnya begitu terpana
sampai akhirnya diperbolehkan anaknya terus belajar matematika dengan
impunitas.Dalam 19 tahun Pascal telah menemukan mesin hitung yang menggunakan roda
gigi. Dalam fisika, ia menemukan prinsip tekanan dalam cairan maka prinsip ini
diabadikan dirinya.
Seki Takakazu (Japan
1.642-1.708 M)
Pada waktu hidupnya, Jepang menggunakan sistem angka Cina daripada
sistem berbelit-belit dari angka Arab untuk mewakili angka. Mereka juga
menggunakan alat-alat yang terbuat dari kayu (disebut Sangi) yang pertama kali
dikembangkan di China kuno untuk membangun metode pengukuran.Pada saat itu
metode yang luas untuk mengukur Seki menemukan luas daerah yang dibatasi oleh
kurva kurva atau volume benda ruang yang saat ini disebut “integral“.
Isaac Newton
(Perancis, 1.642-1.727 M)
Isaac Newton adalah salah satu matematikawan besar serta fisika
belajar.Ia menemukan hukum gravitasi dan menyimpulkan teori bahwa gravitasi
adalah gaya tarik obyek ke obyek lain. Semakin jauh jarak antara dua benda
semakin lemahlah gaya gravitasi antara dua benda. Gerak Bulan mengelilingi bumi
dapat dijelaskan dengan hukum gravitasi. Newton juga menemukan hukum gerak yang
merupakan dasar dari dinamika. Dia tertarik dengan astronomi dan menemukan
jenis teleskop reflektor akhirnya diabadikan dengan namanya.
Gottfried
Wilhelm Leibniz (Jerman 1.646-1.716 M)
Ayah Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang profesor di
Universitas tetapi meninggal ketika langkah Leibniz pada usia enam. Sejak itu
kaum muda belajar sendiri dan Leibniz membantu dengan bimbingan ibunya. Belajar
mandiri membuat Leibniz bebas dari cara berpikir tradisional. Ia dan Newton
merumuskan gagasan dasar tentang “kalkulus differensial“.
Johan Gauss
(Jerman 1.777-1.885 M)
Johann Gauss adalah seorang jenius dalam aritmatika. Ketika ia
berusia 9 tahun seorang guru kepada siswa di kelasnya untuk menambah deretan
angka 1 2 3 … 40. Gauss hanya membutuhkan waktu beberapa saat saja tanpa
menulis apapun untuk mendapatkan jawaban yang 820. Saat dewasa ia menjadi salah
satu tokoh Matematikawan terkenal dunia.
Socrates
(427-347 SM)
Filosofi besar dari Yunani. Pencipta ajaran serba cita, karena itu filosofinya dinamakan
idealisme.Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan kaum sofis.Plato merupakan
ahli pikir pertama yang menerima paham adanya
alam bukan benda.
Appolonius (262-190 SM)
Kurang begitu terkenal juga. Tapi konsepnya mengenai
parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan bagi astronomi modern.
Ia merupakan seorang matematikawan yang ahli dalam geometri. Teorema Appolonius
menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.
Diophantus
(250-200 SM)
Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan
konsep-konsep aljabar Babilonia. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika,
buku karangan pertama tentang sistem aljabar. Bagian yang terpelihara dari
aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan
persamaan-persamaan tingkat pertama.
Leonhard Euler
(1707-1783 M)
Euler adalah salah satu ahli matematika terkemuka sepanjang
masa.Geometri dan kalkualus mencatat banyak sekali pemikirannya,tapi yang
paling utam Euler telah menyelidiki suatu bidang baru yang dinamakan topologi.
John Napier (1550-1617
M)
Ide tentang logaritma ditemukan oleh bangsawan dari Merchiston
ini.Dengan bantuan logaritma,perhitunagan yang melibatkan bilangan-bilangan
besar dapat dipermudah.
Matematika adalah ibu dari ilmu
pengetahuan khususnya pengetahuan eksakta. Dalam kesempatan ini saya akan
berbagi mengenai tokoh-tokoh Matematika dunia yang berjasa dalam perkembangan
ilmu pengetahuan.
Referensi:
Jannah, Miftakhul. 2015. tokoh-tokoh ilsafat matematika filsafat.Diperoleh dari
Fajar, Ibnu. 2012. /tokoh tokoh matematika dunia.diperoleh
dari https://ibnufajar75.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar