Hubungan Karakter dan Bakat
Hubungan
Karakter dan Bakat
Bakat seseorang
dipengaruhi oleh konstitusi karakternya, bahkan ada kala bakat itu dibangun
oleh karakternya. Bakat itu sendiri sifatnya herediter, artinya telah dibawa
sejak lahir dan merupakan kecakapan yang khusus, yang sedikit sekali
dipengaruhi oleh pengalaman.
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang
untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun
hasilnya justru lebih baik. Bakat
merupakan
potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter memiliki arti: Sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Menurut (Ditjen Mandikdasmen-Kementerian Pendidikan Nasional), karakter
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara. Individu yang berkarakter
baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan
tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Namun
demikian, dalam pengertian luas, karakter itu dapat memberikan bentuk yang
nyata pada potensi-potensi bakat ini dan memberikan ruang gerak yang lebih luas
pula. Sebab bakat-bakat itupun berkembangnya memerlukan
perangsangan-perangsangan. Dengan demikian karakter dan kepribadian manusia itu
mempengaruhi keaktifan tumbuhnya bakat yang dimiliki.
Ada
kalnya bakat ini menyebabkan timbulnya kekakuan dan sifat-sifatnya yang naïf. Sebabnya
ialah karena dengan memiliki bakat-bakat tersebut. Sering timbul sikap sombong
dan egosentris yang tebal, sehingga menyukarkan tergugahnya potensi-potensi
yang lain. oleh karena itu pribadi harus mengadakan distansi pada diri sendiri
dan harus dapat keluar dari egosentrisnya, agar dapat memperoleh kebenaran.
Tipe
primer, yang ada pada umumnya kurang dapat berpikir introspektif kurang dapat
memasak instingnya guna memperbaiki karakternya, sehingga kurang pula
keberaniannya untuk mengoreksi karakternya sendiri. Oleh karena itu orang yang
memiliki bakat yang besar, trama bakat intelek, mempunyai kemungkinan besar
pula melalui insting-instingnya akan bisa mempengaruhi karakternya. Sebab untuk
dapat bertindak secara tepat, orang memerlukan insinght yang tepat; dan insinght
yang tepat; dan insight ini didorong oleh kecenderungan-kecenderungan dan
usaha-usaha yang tepat. Oleh karena itu maka terjadilah kerjasama dan pengaruh
yang timbal balik antara karakter dan bakat yang didorong oleh kehidupan kehendak
dan intelek. Dan kerjasama antara bakat, karakter, intelek, dan kehendak ini
adalah soal struktur kepribadian sebagai totalitas atau satu kesatuan.
Referesi:
Agus.
Halem. Taufik. Psikologi Kepribadian.edisi
ketujuh
Anonim.2013.pengertian karakter. Diperoleh dari http://pustaka.pandani.web.id
Komentar
Posting Komentar