Psikologi Perkembangan
Psikologi
Perkembangan
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia . secara harfiah psikologi adalah ilmu yang
mempelajari. Jiwa tetapi dalam hal ini tidak mempelajari jiwa secara langsung
karena sifatnya abstrak, psikologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki
manfaat bagi manusia. Dalam psikologi manusia ditempatkan sebagai objek kajian
manusia selain mkahluk individu juga sebagai makhluk sosial.
Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Psikologi
Perkembangan
1. Tujuan
mempelajari psikiologi perkembangan diantaranya:
Untuk mengetahui
tingkah laku individuitu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/perkembangannya.
2. Untuk
mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya.
3. Untuk
mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan
tertentu.
4. Agar
dapat bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yanga akan
dihadapi anak.
5. Khsus
bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai
dengan kebutuhan anak, terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar.
6. Memberikan
mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku dan mempunyai ciri-ciri
universal dalam artian yang berlaku bagi anak-anak dimana saja dalam lingkungan
sosial budaya mana saja.
7. Mempelajari
karakterustik umum perkembangan peserta didk, baik secara fisik, kognitif,
maupaun psikososial.
8. Mempelajari
perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan
tertentu.
9. Mempelajari
perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan
tertentu.
10. Mempelajari
tingkah lakua anak pada lingkungan tertentu yang yang menimbulkan reaksi yang
berbeda.
11. Mempelajari
penyimpanagan tingkah laku yang dialami seseorang seperti kenakalan-kenakalan,
kelainan-kelainan dalam fungsionalitas intelaknya, dan lain-lain.
1. Tujuan
psikologi perkembangan menurut (Hurlock, 2005:9), antara lain:
a. Sebagai
petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari
mereka pada usia-usia tertentu, seperti orang tua dapat membimbing dalam
mengajari anak-anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai
keterampilan.
b. Dalam
memberi motivasi kepada setiap siswa untuk melakukan apa yang diharapkan dari
mereka untuk kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
c. Sebagai
bekal dalam penyesuaian diri pada situasi baru.
d. Memberikan,
mengukur dan menerapakan perubahan dala mtingkah laku sereta kemampuan yang
sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri-ciri
universal.
e. Mempelajari
karakteristik umum perkembangan peserta didk, baik secara fisik, kognitif,
maupun psikososial.
f. Mempelajari
perbedaan-perbedaan ysng bersifat pribadi pada tahapan atau masa perkembangan
tertentu.
g. Mempelajari
tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi berbeda.
h. Mempelajari
penyimpanan tingkah laku yang dialami, sesorang seperti kenakalan-kenakalan,
kelainan-kelainan dalam fungsionalitasinteleknya.
2.
fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi perkembangan memiliki tiga fungsi
sebagai ilmu:
· Menjelasan,
yaitu mampu menjelaskan apa , bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
· Memprediksikan,
yaitu mampu mengamalkan atau memprediksikan apa bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi.
· Pengendailan,
yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
Psikologi
sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan psikologi, kita dapat
lebih mengenal siapakah akau dan orang lain sehingga kita dapat bergaul dan
menyesuaikan diri dengan orang lain.
3.
kegunaan Mempelajari psikologi perkembangan diharapkan mampu memahami diri anda
dan individu pada umumnya dengan lebih baik, sehingga dapat membina dan
mengembangkan kearah kehidupan yang lebih positif sesuai engan tuntutan
professional guru, yaitu dapat memberikan bantuan pada perkembangan fisik
maupun psikis anak seoptimal mungkin.
Menurut Hurloock (1980:5-6), beberapa
manfaat psikologi perkembangan sebagai berikut:
a. Membantu
apa yang diharapkan oleh anak adan kapan yang diharapkan muncul.
b. Dengan
apa yang diharapkan dari anak, memungkinkan untuk menyusun pedoman dalam bentuk
skala tinggi-berat, usia-berat, usia-mental dan skala perkembangan sosial atau
emosional.
c. Memungkinkan
para orangtua atau guru memberikan bimbingan belajar yang tepat.
d. Mengetahui
perkembangan yang normal pada anak.
Pengetahuan
psikologi pekembanagn sangat berguna bagi guru, yaitu dengan bekal psikologi
perkembangan mereka dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan
pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap
tingkatperkembangan tertentu dan memilih metode pengajaran dan menggunakan
bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman murid-murid mereka.
Aspek
dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta didik
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami
pertumbuhan fisik dan perkembangan non-fisik, yang meliputi aspek-aspek
intelek, emosi, sosial, bahasa bakat, khusus, nilai, dan moral serta sikap.
Berikut pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek yang berbeda-beda
antara yang satu dengan lainya.
1. Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan fisik
manusia yaitu proses perubahan menjadi lebih besar dan lebih panjang dan
terjadi dari sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
a. Pertumbuhan
sebelum lahir
Merupakan pertumbuhan
dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan
sebuah awal terbentuknya organ-organ tibuh, dan tersusun jaringan syaraf yang
membentuk sistem syarat yang lengkap.
b. Pertumbuhan
setelah lahir
Setiap bagian fisik
seseorang akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga
masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan
fungsinya.
2. Perkembangan
Intelektual
Intelaktual merupakan
kata lain dari berfikir, berkembang sejalan dengan perkembangan saraf otak,
maka kemampuan intelektual yang lazim atau kemampuan berfikir dipengaruhi oleh
kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik. Perkembnagan
ditujukan pada prilakunya untuk menolak dan memilih sesuatu. Perkembangan ini
dikenal dengan nama perkembangan kognitif.
Menurut Piaget tahapan
perkembnagan kognitif:
a. Tahapan
Sensori Motor (0-2 setengah tahun)
Masa ketika bayi
menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motoric untuk mengenal lingungannya.
b. Tahap
Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahapan ini,
kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru prilaku
orang lain.
c. Tahap
Operasional Konkret usia (7-11 tahun)
Pada tahap ini, peserta
didik sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan
jumlah, selain itu peserta didik sudah mulai mampu memahami berfikir sistematis
mengenai pristiwa dan benda-benda yang konkret. Dalam tahap ini anak mulai
mengembangkan 3 hal:
1. Identifikasi:
mengenali sesuatu
2. Negasi:
menginkari ssuatu
3. Reprokasi:
mencari hubungan timbaal balik antara beberapa hal
d. Tahap
Operasional Formal (usia 11-15 tahun)
Pada taphap ini,
perkembangan kognitif peserta didik pada tahap ini telah memiliki kemampuan
mengkoordiasikan dua ragam kognitif, baik secara simultan (serentak) maupun
berurutan.
3. Emosi
Emosi merupakan gejala
perasaan yang disertai dengan perbahan dan prilaku fisik. Seperti marah yang
ditunjukan dengan teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain. Begitu pula
sebaliknya, seseorang yang gembira, ia melinjak-lonjak sambil tertawa lebar dan
sebaliknya.
4. Sosial
Anak akan membentuk
kelompok sebaya sebagai dunianya, dengan memahami duni anak kemudian dunia
pergaulan yang lebih luas. Inilah yang disebut kehidupan sosial yang dalam
perkembangannya, setiap orang akan mengetahui bahwa setiap manusia itu saling
membutuhkan.
5. Bahasa
Dalam perkembangan
awal, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tragis atau
ocehannya, lama kelamaan ocehan itu akan semakin jelas dengan menirukan
bunyi-bunyian yang didengarkan lalu mengucapkan kata-kata sederhan dan lama
kelamaan akan bertambah kata yang dapat diucapkan seiring dengan bertambahnya
usia.
6. Bakat
Khusus
Seseorang yang memiliki
bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang
dengan pesat dan menonjol. Bakat khus merupakan salah satu kemamuan untuk
bidang tertentu seperti, seni, olaheraga dan keterampilan.
7. Sikap,
Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan
Nicolich, 1984), tujuan akhir dari proses bekajar dikelompokan menjadi tiga
sasaran yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Semakin tumbuh dan berkembang
fisiknya mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukan hal-hal yang benar
dan salah. Menurut Piaget pada awalnya pengenalan nilai dan tindakan itu
bersifat paksaan dan belum mengetahui maknanya. Akan tetapi seiring dengan
perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak mulai terbiasa dan mengikuti
peraturan yang berlaku.
Tiga faktor yang mempengaruhi individu berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lainya:
1. Faktor
hereditas
Aliran
ini menyatakan dan memahami bahwa hereditas merupakan factor penentu dalam
kehidupan seseorang dikenal dengan aliran Nativisme. Tokoh aliran ini bernama
Arthur Eschopenhaur, seporang filsof Jerman. Contoh tentang aliran ini
misalnya, jika orang tua adalah petani maka tetu anak juga petani, jika orang
tua politikus maka tentu anak jadi politikus. Tapi apabila dilihat dari reaitas
tentu tudak, banyak orang yang berbeda keahlian antara orang tua dan anaknya.
2. Faktor
Lingkungan
Aliran
ini terkenal yang menyatakan bahwa pengalaman atau lingkungan memberikan
pengaruh dan bahkan merupamkan faktor tertentu penentu perkembangan individu,
yang dikenal dengan aliran empirisme. Dan tokoh utama dalam aliran empirisme
adalah Jhon Locke. Pandangan ini adalah dari konsep tabularasa yaitu anak lahir
seperti kertas kosong, maka perkembnagan sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan
pendidikan yang diperolehnya dari lingkungan.
3. Faktor
Gabungan (Hereditas dan Lingkungan)
Faktor
ini sering disebut aliran konvergensi, tokoh aliran ini adalah William Stern
dari Jerman. Seseorang yang memiliki bakat tanpa dibarengi dengan stimulus yang
baik seperti sarana dan prasarana dengan baik maka tetu tidak akan berkembang
dengan baik.
Perkembangan
dan pertumbuhan
Pada hakikatnya perkembangan dan pertumbuhan adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan, yang memiliki makna yang sama, yaitu perubahan, perubahan
menuju ketahap yang lebih tinggi atau lebih baik. Perbedaan antara pertumbuhan
dan perkembangan, pertumbuhan lebih berkenaan pada aspek-aspek jasmaniah atau
fisik, sedangkan perkembangan yaitu
aspek-aspek psikis atau rohaniah. Pertumbuhan menunjukan perubahan atau
penambahn secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran besar atau tinggi,
sedangkan perkembangan berkenaan meningkatkan kualitas, yaitu peningkatan dan
penyempurnaan fungsi. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan
penyempurnaan struktur, sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.
1. Pengertian
perkembangan
Kata perkembangan
berasal dari biologi, dan pada abad ke-20 kata perkembnagan dipergunakan oleh
bahasa psiokologi.
Beberapa prinsip umum
terkait perkembangan:
a. Manusia
berkembang dalam tingkat yang berbeda
b. Perkembangan
relatif runtut
c. Perkembangan
berjalan secara gradual
Istilah perkembangan (Development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep ynag cukup
rumit dan kompleks. Didalamnya mengandung banyak dimensi. Diantaranya:
pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.
Van dan Dale mendefinisikan perkembangan berarti
perubahan kualitatif yang berarti bahwa perkembangan bukan penambahan beberapa
sentimeter pada tinggi badan sesorang atau penungkatan kemampuan seseoran,
melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks
(Van dan Dale 1976:128).
Berikut
definisi para ahli mengenai perkembangan:
·
E. B. Hurlock; perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman, serta terdiri atas serangkaian perubahan yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif.
·
Arifin; perkembangan merupakan perubahan-perubahan
dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi, dan hanya dapat dilihat
gejala-gejalanya.
·
Gut Windarsih dan Rohman Kusumawati;
perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa bersifat
kumulatif.
·
Reni Akbar Hawadi (2001); perkembangan
secara luas menunjukan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang
dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang
baru.
·
F.J. Monks, dkk.(2001); perkembagan
menunjukan pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja
dapat diulang kembali. Perkembangan menunjukan pada perubahan yang bersifat
tetap dan tidak dapat dipuar kembali. Serta dapat diartikan sebagai proses yang
kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat intgrasi yang lebih
tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasaan, dan belajar.
·
Chaplin (2002); (1) perubahan yang
berkesimbungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati, (2)
pertumbuhan, (3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian
jasmaniah kedalam bagian-bagian
fungsional, (4) kedewasan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku
yang dipelajari.
·
Nagel (1957);perkembangan merupakan
pengertian dimana stuktur terorganisasi dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu,
oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur, baik dalam organisasi
maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.
·
Santrock Ussen (1992); perkembangan
merupakan pola perkembangan inividu yang berawal pada masa konsepsi dan
berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.
Psikologi perkembangan (developmental psychology) adalah suatu ilmu yang merupakan bagaian
dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi
khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dan tingkah laku individu.
Pembagian masa-masa perkembangan seperti yang
dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, dalam bukunya Developmental Psychology to Day (1975) dan Elizabeth B. Hurlock
dalam buku Developmetal psychology
(1980):
·
Masa sebelum lahir
·
Masa baru lahir
·
Masa bayi
·
Masa kanak-kanak (awal dan akhir)
·
Masa puber
·
Masa dewasa (awal dan menengah); dan
·
Masa usia lanjut
2. Pengertian
pertumbuhan
dari
beberapa penapat para ahli bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian
pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan didalamnya juga terkandung
serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap
dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap
kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
3. Aspek-aspek
yang memengaruhi pertumbuhan
a. Anak
sebagai kseluruhan
Pertumbuhan anak, baik
fisik, intelektual, maupun sosial sangat ditentukan oleh latar belakang
keluarganya, latar belakang pribadinya, dan aktivitas sehari-harinya.
b. Umur
mental anak mempengaruhi pertumbuhan
Hasil penelitian
menunjukan adanya hubungan yang erat antara prestasi belajar dan pertumbuhan atau
tingkah laku kematangan anak.
c. Permasalahan
tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan.
Anak-anak yang
pertumbuhannya epat, lambat, atau tidak teratur sering menimbulkan
problem-problem pengajaran. Anak memiliki energi yang diperoleh dari makanan
dan gizi. Energi anak digunakan untuk aktivitas-aktivitas dan petumbuhan.
d. Penyesuaian
pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan
Fungsi
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Dengan mempelajari perkembangan peserta didi kita
akan memperoleh beberapa keuntungan.
Pertama kita akan mempunyai espektasi yang nyata tentang anak dan
remaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai
berbicara dan mulai berfikir abstrak. Hal ini merupakan gambaran umum yang
terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahuipila pada umur berapa
anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku pada keterampilan
khusus. Kedua, pengetahuan tentang
psikologi perkembangan anak membantu kita untu merespons sebagaimana mestinya
pada prilaku tertentu dari seorang anak.
Ketiga, pengetahuan tentang peerkembangan anak akan membantu nmengenali
berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Keempat, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu
memahami diri sendiri.
Aspek-aspek
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Menurut Santorck (1992), banyak aspek yang
dipengaruhi factor genetic. Para ahli genetic menaruh minat yang sangat besar
untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat
dipengaruhi oleh factor genetik. Kecerdasan dan tempramen merupakan aspek-aspek
yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh
ketururunan.
Perbedaan
Individu Peserta Didik
Garry
(1963) dalam buku Perkembangan Peserta
Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan
individual ke dalam bidang-bidang berikut:
1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat
badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status
ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk
watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan
dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian
di sekolah.
Jenis
perbedaan lainya meliputi berikut ini:
a. Perbedaan
kognitif, yaitu kemampuan yang berkaitan
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Perbedaan
kecakapan bahasa, yaitu kemampuan salah satu individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan berbahasa sabgat
dipengaruhi ole faktor kecerdasan dan factor lingkungan serta faktor fisik
(organ bicara).
c. Perbedaan
kecakapan motorik, yaitu kemampan untuk melakuakan koordinasi gerakan syarat
motoric yang dlakuakan olh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
d. Perbedaan
latar belakang, yaitu pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau
menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
e. Perbedaan
bakat, yaitu kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Dan perkembangan akan
baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat, sebaliknya
apabila dilingkungan setempat tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam
arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuh maka bakat anakpun tidak
akan berjalan baik.
f. Perbedaan
kesiapan belajar, yaitu anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada
tingkat kesiapan yang sama dengan menerima pengaruh luar yang lebih luas.
Sumber:
Hosnan, M. 2016. Pesikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor:Ghalia Indonesia
Komentar
Posting Komentar