Hubungan Ilmu dan Bahasa
Hubungan Ilmu dan Bahasa
Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu
kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah
lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris,
sistematis dan verifikatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ilmu
diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan. Menurut Karl
Pearson, Ilmu merupakan keterangan yang konsisten dan komprehensif tentang
fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. Menurut
Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag,
Ilmu merupakan umum, rasional, empiris dan sistematik serta serentak.
Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas
dunia ini, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan
bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Adapun bahasa dapat
digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan
penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. menurut (Depdiknas, 2005:3) Bahasa pada hakikatnya adalah
ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi
sebagai alatnya. menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa
merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang
menyimpulkan suatu tujuan. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Hasan
Alwi, 2002:88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,
tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Bahasa
adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu mampu termuat dalam
lapangan pemahaman manusia. Dan bahasa adalah media manusia berpikir secara
abstrak yang memungkinkan objek-objek ditransformasikan menjadi simbol-simbol
abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai
tentang sebuah objek, meskipun objek itu tidak terinderakan saat proses
berpikir itu dilakukan olehnya (Surya Sumantri, 1998).
Jadi
dapat dikatakan sebenarnya manusia dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa,
tetapi dengan ilmu menjadikan bahasa memudahkan dalam kemampuan belajar dan
mengingat, memecahkan persoalan dan menarik kesimpulan. Dengan ilmu, bahasa
mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain
karena bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas yang mampu
mengungkapkan segala pemikiran.
Manusia
sebagai pemakai bahasa yang berhubungan dengan ilmu, yaitu mengenai
sistem-sistem bahasa yang ada pada manusia yang dapat menjelaskan cara manusia
dapat menangkap ide-ide orang lain dan bagaimana ia dapat mengekspresikan
ide-idenya sendiri melalui bahasa, baik secara tertulis ataupun secara lisan.
Ilmu
dan bahasa berhubungan antara kebutuhan-kebutuhan kita untuk berekspresi dan
berkomunikasi dan benda-benda yang ditawarkan kepada kita melalui bahasa yang
kita pelajari. Manusia hanya akan dapat berkata dan memahami satu dengan
lainnya dalam kata-kata yang terbahasakan. Orientasi inilah yang selanjutnya
mempengaruhi bagaimana manusia berpikir dan berkata.
Contoh
dalam perilaku manusia yang tampak dalam hubungan ilmu dan bahasa adalah
perilaku manusia ketika berbicara dan menulis atau ketika dia
memproduksi bahasa, sedangkan prilaku yang tidak tampak adalah perilaku
manusia ketika memahami yang disimak atau dibaca sehingga menjadi sesuatu
yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya.
Ilmu
dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa berperan penting
dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu. Setiap penelitian ilmiah
tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan bahasa, matematika (sarana berpikir
deduktif) dan statistika (sarana berpikir induktif) sebagai sarana berpikir
(Sarwono, 2006: 13). Upaya-upaya penyebarluasan ilmu juga tidak mungkin
dilaksanakan tanpa bahasa sebagai media komunikasi. Setiap forum ilmiah pasti
menggunakan bahasa sebagai sarana utama. Aktivitas-aktivitas yang diarahkan
untuk memahami, mengeksplorasi, dan mendiskusikan konsep-konsep ilmu tidak
dapat diselenggarakan tanpa melibatkan bahasa sebagai sarana. Jadi ilmu dan
bahasa erat hubungannya karena ilmu tanpa bahasa tidak akan dimengerti atau
tersampaikan dengan baik.
Referensi:
Ismi. .
pengertian ilmu. Diperoleh dari http://isma-ismi.com
Penulis. 2013. Pengertian
bahasa menurut ahli. Diperoleh dari http://www.kajianteori.com
Sari, Paramitha. 2012. Filsafat ilmu dan bahasa. Diperoleh dari https://pramithasari27.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar