Fungsi Batin Terhadap Pembentukan Kepribadain Batin atau hati nurani manusia, didalam kehidupan sehari-hari yaitu fungsi sebagai hakim yang adail, apabila didalam kehidupan manusia itu mengalami konflik, pertentangan atau keragu-raguan didalam diri ketika akan bertindak tentang sesuatu. Batin bertindak sebagai suatu pengontrol selalu bertidak menurut batas-batas tertentu, yang tidak boleh dilnggarnya, berdasarkan norma-norma yang konvensional didalam kehidupan masyarakat atau Negara. Juga batin ini lah yang memungkinkan dapat atau tidaknya rasa tanggung jawab pada pribadi seseorang itu bertumbuh. Batin ini lah yang mendorong manusia untuk segera meminta maaf apabila bertindak toidak benar, sambil menjanjikan kepada dirinya sendiri untuk tidak akan berbuat seperti itu lagi kepada siapapun, sekalipun hanya disaksikan oleh dirinya sendiri dan ini akan menyebabkan timbulnya keberanian, apabila memang apa yang diperbuat itu benar-benar dapat dibenarkan oleh lingkungannya. T...
Pemikiran Richard L. Lanigan Richard L. Lanigan membahas analisis filosfis atas proses komunikasi. Filsafat dalam disiplin ilmu komunikasi biasanya meletakkan titik refleksiny pada pertanyaan-pertanyaan berikut: · Apa yang aku ketahui? (masalah ontologi atau metafisika) · Bagaimana aku mengetahuinya? (masalah epistemologi) · Apahak aku yakin? (masalah aksiologi) · Apakah aku benar? (masalah logika) 1. Metafisika Richard L. Lanigan menyatakan bahwa metafisika studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realitas. Dalam metafisika, ada beberapa yang di reflesikan. Hal-hal itu adalah sifat manusia dan hubungannya dengan alam, sifat dan fakta kehidupan manusia, problema pilihan manusia, soal kebebasan pilihan tindakan ma...
Filosofi Lambang Tutwuri Handayani Lambang Tutwuri Handayani: Kebanyakan orang menyebutnya Tutwuri Handayani yang sebenarnya adalah Logo atau Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977. Filosofi Tut Wuri Handayani tersebut dijabarkan dalam tiga kalimat berbahasa Jawa : ”Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” . Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, yang menciptakan filosofi ini saat mendirikan Taman Siswa sebagai tempat belajar bagi pribumi pada masa penjajahan Belanda. Pada awalnya filosofi ini ditujukan kepada pendidik agar bisa menginspirasi, memberikan teladan dan memotivasi kepada siswanya. Namun filosofi ini ternyata sangat pas pula untuk seorang pemimpin , karena sejatinya seorang pemimpin bersesuaian dengan figur seorang guru yang mendidik murid-muridnya. Tut Wuri Handayani memiliki makna: · ...
Komentar
Posting Komentar