Siapa Aku???

Siapa Aku???

Aku disini dalam artian manusia, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
Manusia yang memiliki jiwa. Jiwa yang terlahir ke dalam jasad manusia merupakan software yang merdeka dan bebas menentukan pilihan. Apakah akan menjadi jiwa yang mempunyai prinsip keseimbangan, yakni seimbang berdiri di antara sukma dan raga, menjadi pribadi yang seimbang lahir dan batinnya. Ataukah akan menjadi jiwa yang berat sebelah, yakni tunduk kepada sukma, ataukah jiwa yang menghamba kepada raga saja. Untuk menjadi pribadi yang dapat meraih keseimbangan lahir dan batin, jiwanya  harus memperhatikan dan menghayati apa saran sang sukma (nuruti kareping rahsa). Tak perlu meragukan kemampuan sang sukma sebab ia tak akan salah jalan dalam menuntun seseorang menggapai keseimbangan lahir dan batin. Pribadi yang seimbang lahir dan batinnya akan mudah menggapai kemuliaan hidup di dunia dan kehidupan sejati setelah raganya ajal. Sementara itu bagi jiwa yang mau diperbudak oleh raga berarti menjadi pribadi yang hidup dalam penguasaan lymbic section, atau insting dasar hewani, selalu mengumbar hawa nafsu (nuruti rahsaning karep). Tentu saja kehidupannya akan jauh dari kemuliaan sejak hidup di mercapadha maupun kelak dalam kehidupan sejati.
Manusia memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya yang berdasar pada keinginannya dan kata hatinya, namun pada kenyataannya keinginan dan kata hati manusia tak jarang dapat ia jalani, masih saja selalu ada tekanan dari pihak yang berkaitan misalnya keinginan anak dan orang tua yang berbeda dan tatkala anak yang menjadi korban akibat keinginan orang tua namun tak semua orang tua selalu memakakan kehendak dan kemauan anaknya.
jiwa menurut kacamata psikologi merupakan cerminan dari perilaku yang dimunculkan oleh seseorang dalam bentuk tindakan dan perbuatan nyata yang meliputi tindakan yang dapat teramati (perilaku terbuka) maupun tindakan yang tidak dapat diamati secara langsung (perilaku tertutup) dalam hubungannya dengan realitas ekternal di luar dirinya. 



Referensi:
Abbas, Hakam. 2014. Pengertian jiwa menurut psikologi.diperoleh dari http://hakamabbas.blogspot.co.id
Avanza, Yusuf. 2011. Memahami jiwa raga sukma nyawa. Diperoleh dari http://yusufavanza.blogspot.co.id

Penulis. 2013. Pengertian manusia. Diperoleh dari http://www.temukanpengertian.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemikiran Richard L. Lanigan

Fungsi Batin Terhadap Pembentukan Kepribadain

Pertanyaan Filsafat Imanuel Kant