Filosofi air

Filosofi air



Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Tuhan menciptakan air agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah dengan analog sikap rendah hati pada manusia. Air selalu ingin berguna bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Ibarat pemimpin, air adalah pemimpin yang melayani. Jika ia berada di posisi teratas, maka ia akan menjadi pelayan bagi orang-orang yang membutuhkan di bawahnya. Air identik dengan sumber kehidupan. Pemimpin yang melayani adalah sumber kesejahteraan bagi masyarakat yang ia pimpin.
Dengan meniru sifat air, kita seharusnya bisa menjadi penolong bagi manusia lainnya yang sedang bermasalah atau kekurangan. Tentu, jika sifat air yang kedua ini benar-benar kita teladani, kita selalu memiliki waktu untuk melengkapi kehidupan manusia lainnya. Artinya, kita menjadi manusia yang senang menolong dan suka berbagi. Karena sebenarnya, batin kita terisi setelah memenuhi kekurangan dari saudara kita.
Air selalu mengalir ke muara. Tak peduli seberapa jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Hal utama yang patut diteladani dari perjalanan air menuju muara adalah sikapnya yang konsisten. Ada berapa banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara. Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu, kemudian bisa saja masuk ke selokan.  Namun pada ahkhirnya tetap air akan mengalir kemuara, hanya saja jalan yang diambilnya berbeda-beda, dan tergantung pada jalan yang ia tempuhnya. Manusia hidup seperti halnya air mengalir menuju muara, ada yang perjalanannya berjalan dengan lancer dan ada pula yang jarak tempuhnya lambat, tergantung pada hambatan yangia lalui. 

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemikiran Richard L. Lanigan

Fungsi Batin Terhadap Pembentukan Kepribadain

Pertanyaan Filsafat Imanuel Kant