Filsafat Metematika dalam Abad Ke-20

Filsafat Metematika dalam Abad Ke-20

Filsafat matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar, dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematika adalah untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di dalam kehidupan manusia. Sifat logis dan terstruktur dari matematika itu sendiri membuat pengkajian ini meluas dan unik di antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya.
filsafat matematika tertuju pada hubungan antara logika dan matematika. Filsafat matematika dalam abad ke-20 telah mempunyai ciri utama yaitu berminat pada logika formal, teori himpunan, dan isu-isu mendasar. Adalah suatu teka-teki yang besar bahwa pada satu sisi kebenaran matematik tampaknya mempunyai keniscayaan yang menarik, tetapi di sisi lain sumber dari "kebenaran" mereka  tetap sukar dipahami. Investigasi terhadap isu-isu ini dikenal sebagai program dasar-dasar matematik.
Saat dimulainya abad ke-20, para ahli filsafat siap mulai untuk membagi ke dalam berbagai macam aliran pemikiran. Tiga aliran pemikiran, yaitu, formalisme, intuisonisme, dan logisme, pada saat ini telah muncul, bagian dari tanggapan terhadap meningkatnya kekhawatiran bahwa matematika masih berdiri, khususnya analisis mati sampai standar ketidakpastian dan ketelitian telah dianggap remeh. 
Mengherankan bahwa pengembangan yang kontra secara intuisi dalam logika formal dan teori himpunan dalam abad ke-20 menyebabkan  pertanyaan baru mengenai apa yang secara tradisional disebut  dasar-dasar matematika. Sebagai abad yang terbuka, fokus awal menyangkut perluasan terhadap eksplorasi terbuka dari aksioma dasar matematika, pendekatan aksiomatiknya dianggap remeh karena waktu Eculid ekitar 300 SM adalah sebagai basis dasar untuk matematika. Gagasan-gagasan tentang aksioma , proposi dan pembuktian matematik, seperti juga gagasan tentang proposisi yang benar dari obyek matematik (lihat logika matematik), telah diformalkan, sehingga memungkinkan proposisi-proposisi tersebut diperlakukan secara matematik. AksiomaZermelo-Freankel untuk teori himpunan dibuat formulasi yang menyediakan kerangka konseptual dimana banyak  tulisan matematik akan diinterpretasikan. Dalam  matematika seperti juga dalam fisika, gagasan-gagasan baru dan tak terduga telah muncul dan perubahan-perubahan yang signifikan pun datang. Dengan penomoran Golde, proposisi-proposisi dapat di interpretasikan  sebagai acuan terhadap dirinya sendiri atau proposisi-proposisi lain, memungkinkan pemeriksaan kedalam  kekonsistenan dari teori-teori matematik. Kritik yang refleksif ini, dimana teori di bawah  tinjauan "menjadi dirinya sendiri adalah obyek dari studi matematik " membawa Hilbrt menyebut studi tersebut adalah  matematika atau teori pembuktian.
Pada abad pertengahan, sebuah teori matematik baru telah diciptakan oleh Samuel Eilenbreg dan Saundres Mac Lane, yang dikenal dengan teori kategori, dan teori ini menjadi pesaing baru bagi bahasa dasar dalam berfikir secara matematik (Mac Lane 1998).  Ketika filsafat menemukan sesuatu yang salah dengan ilmu pengetahuan, kadang-kadang kita berfikir bahwa ilmu pengetahuan harus diubah (paradox Russel), seperti Berkeley menentang terhadap ke tak hinggaan, tetapi yang lebih sering terjadi adalah filsafat yang harus berubah. Tidak terpikirkan oleh kita semua bagaimana sulitnya filsafat menemukan matematik klasiknya (merupakan kesulitan yang murni); dan terpikir bahwa interpretasi filsafat terhadap matematik yang setiap kali diberikan adalah salah, dan interpretasi filsafat adalah sesuatu yang tidak dibutuhkan.
Filsafat matematika saat ini melanjutkan terus beberapa garis penyelidikan yang berbeda oleh para ahli filsafat matematik, para ahli logika, dan para ahli matematik serta ada banyak sekolah yang memikirkan tentang masalah ini.
Mengenai aliran-aliran filsafat matematika akan dibahas di tulisan saya selanjutnya.

Sumber:
Anglin, WS. (1994). Mathematics : A Concise Hystory and Phylosophy. Undegraduate Texts in Mathematics, Springer-Verlag.
Colyvan, Mark. 2011. An Introduction to the Philosophy of Mathematics. Sidney. University Of Sidney
Ernest, P. (1991). The Philosophy of Mathematics Education. London: The Falmer Press
Gullberg, Jan. (1997). Mathematics From the birth of Numbers. WW Norton Company.
J J O'Connor dan E F Robertson (2006). Hystory of Mathematics
Diperoleh dari:
Anonim. 2012. Matematika dan filsafat matematika.diperoleh dari http://pascamatematika.blogspot.co.id





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemikiran Richard L. Lanigan

Fungsi Batin Terhadap Pembentukan Kepribadain

Pertanyaan Filsafat Imanuel Kant