Pemahaman Pendidikan

Pemahaman Pendidikan



        Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian, baik jasmani maupun ruhani, secara formal, informal maupun non formal yang berjalan terus menerus untuk mencapai kebahagiaan dan nilai yang tinggi, baik nilai insaniyah maupun ilahiyah pada diri manusia. Dalam hal ini, kegiatan pendidikan dapat dilakukan oleh tiga kelompok yaitu; diri sendiri, lingkungan (alam) dan orang lain.
        Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut pakar dibidangnya antara lain:
1. Prof. H. Mahmud Yunus: Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, Negara, dan agamanya.
2. Prof. Dr. John Dewey: Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
3. Prof. Dr. John Dewey: Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang tanggung jawab.
4. Prof. Herman H. Horn: Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional, dan kemauan dari manusia.
5. Driyarkara: Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan muda ketarap insani.
6.  Ki Hajar Dewantara: Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian hidup yang setinggi-tingginya.
7. Stella van Petten Henderson: Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.
8. Kohnstamm dan Gunning: Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai hati nurani.
9. Kohnstamm dan Gunning: Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis fisik dan mentalnya.
10. Frederick J. Mc Donald: mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.
11. Ahmad D. Marimba: Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter.
12. Ahmad D. Marimba: Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi mengembangkan kpribadiannya.
13. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlah yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
Hubungan manusia dengan pendidikan
        Pada hakekatnya manusia adalah sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan. Proses hidup manusia adalah proses perkembangan berada dan berlangsung di dalam masyarakat, oleh karena itu manusia adalah mahluk yang memiliki masa belajar yang panjang belajar yang panjang. Anak adalah mahluk unik yaitu berbeda satu dengan yang lain dan berkembang secara fisik, sosial mental maupun emosional, perkembanganya bersifat holistik dan memiliki kesiapan belajar hasil dari pengalman dan kematangan.  Kebutuhan anak akan pendidikan muncul dari kondisi eksistensi manusia sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan. Kesenjangan yang ada pada anak mereka akan menyesuaikan, mengembangkan dan merealisasikan diri karena kebutuhan. Pendidikan adalah proses membantu anak agar berkembang secara optimal sesuai dengan potensi pada dirinya. Keluarga, sekolah dan masyarakat adalah tiga lingkungan belajar, ketiga lingkungan tersebut sebagai tritunggal ligkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro disebut ripusat pendidikan.
        Fungsi Pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradapan yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasan.
Fungsi pendidikan diantara lain:
1.      Konserfative
      Peranan pendidikan konservatif ialah salah satu tanggung jawab kurikulum untuk mentranmisikan dan mentafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Maka, sekolah sebagai salah satu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku para siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial, karena pendidikan itu sendiri pada hakekatnya berfungsi pula untuk menjembatani antara para siswa selaku anak didik dengan orang dewasa di dalam suatu proses pembudayaan yang semakin berkembang.
      John Dewey berpendapat bahwasanya pendidikan konservatif merupakan suatu pembentukan terhadap pribadi anak tanpa memperhatikan kekuatan atau kemampuan IQ peserta didik yang ada di dalam dirinya. Pendidikan akan menentukan segalanya. Dalam artian pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa dari luar.
      Pendidikan diharapkan untuk memupuk rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kemajuan-kemajuan dan pembangunan politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan. Pendek kata pendidikan dapat diharapkan untuk mengembangkan wawasan anak terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan secara tepat dan benar, sehingga membawa kemajuan pada individu masyarakat dan negara untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
        fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat ada bermacam-macam pendapat, di bawah ini disajikan tiga pendapat tentang fungsi pendidikan dalam masyarakat.
        Wuradji (1988) menyatakan bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:
1.      Fungsi sosialisasi.
2.      Fungsi kontrol sosial.
3.      Fungsi pelestarian budaya Masyarakat.
4.      Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja.
5.      Fungsi seleksi dan alokasi.
6.      Fungsi pendidikan dan perubahan sosial.
7.      Fungsi reproduksi budaya.
8.      Fungsi difusi kultural.
9.      Fungsi peningkatan sosial, dan
10.   Fungsi modifikasi sosial.
Jeane H. Ballantine (1983) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut:
1.      fungsi sosialisasi,
2.      fungsi seleksi, latihan dan alokasi,
3.      fungsi inovasi dan perubahan sosial,
4.      fungsi pengembangan pribadi dan social
(Jeanne H. Ballantine, 1983, p. 5-7).
        Meta Spencer dan Alec Inkeles (1982) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut:
1.      memindahkan nilai-nilai budaya,
2.      nilai-nilai pengajaran,
3.      peningkatan mobilitas sosial,
4.      fungsi stratifikasi,
5.      latihan jabatan,
6.      membentuk semangat kebangsaan,
7.      pengasuh bayi.

2.         Inovatif (inovasi)
        Inofativ (inovasi) dalam pendidikan adalah usaha mengadakan perbahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan. Inovasi pendidikan ini harus dipayakan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu sangatlah penting bagi seorang guru untuk mengenal potensi setiap peserta didiknya agar dalam pemberian layanan pendidikan terutama yang berhubungan dengan inivasi pendidikan bisa berjalan secara efektif dan efesien. Artinya dengan inovasi yang dilakuakn oleh seorang guru maka akan dicapai hasil yang sebesar-besrnya, menyeluruh hanya dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya. Inovasi didalam pendidikan juga diperlukan untuk memecahkan setiap persalan dan menjawab setiap tantangan melalui sebuah pikiran baru yang mendalam dan progresif. Dan untuk tujuan tersebut peran guru sebagai anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar adan atu melatih peserta didik dituntut untuk selalu mengembangkan kompetensi mereka. Denagn kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru mka terobosan-terobosan baru dalam dunia pendidikan akan selalu berkembang. Dengan kompetensinay, seorang guru juga akan lebih pandai dalam mengenali potensi peserta didik sehingga setiap upaya pengembangan pendidikan bisa terlasana secara maksimal serta tujuan pendidikan bisa tercapai dengan  baik. 
3. Transformative
        Pendidikan transfomatif merupakan pendidikan yang melakukan proses perubahan ke arah yang lebih baik. Proses perubahan bagi dirinya (self transformation) maupun perubahan bagi lingkungannya (environment transformation). Pendidikan transformatif menawarkan cita-cita ideal bagi dunia pendidikan, sehingga orientasi pendidikan akan selalu mengarah pada idealisme pendidik, peserta didik, dan donatur pendidikan.
 Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan ini bisa kita sebut sebagai sasaran pencapaian yang ingin diraih terhadap peserta didik, dan tentu ini menjadi dasar dari penentuan isi pendidikan, metode, alat, serta tolak ukur yang digunakan.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses dimana seorang melakukan pembelajaran secara formal maupun formal dan memliki tujuan untuk membangun dan memajukan dirinya bangsa dan Negara.


Sumber:

Penulis. Pemahaman Pendidikan Manusia Sebagai Pelaku dan Target Pendidikan.Diperoleh dari
        http://blogspot.co.id

Conan, Edho. 2009. Hubungan Manusia dengan Pendidikan. Diperoleh dari

Dewi, Renita, Nila, Wati. 2010. Peranan Guru dalam Inovasi Pendidikan. Diperoleh dari

Wati, candra.2009. Peranan Guru dalam Inovasi Pendidikan. Diperoleh dari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemikiran Richard L. Lanigan

Fungsi Batin Terhadap Pembentukan Kepribadain

Pertanyaan Filsafat Imanuel Kant